00.09
KAMUS BOSO SEMARANGAN
Berikut beberapa boso Semarangan repost dari blognya kang titus
aji. Monggo di kompliti kalo ada yang kurang
Asem ki, Asem ik
umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan
Atis, berari
dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa
Bak-buk, artinya
Impas, Aku ngilangke motormu, saiki kowe ngrusaakke laptopku... wis to
... bak-buk to. Artinya Aku ngilangin motormu, kamu ngrusa...
k
laptop ku ya udah, impas.
Balangan, artinya rombengan
Banger, Bau ngak sedap seperti bau amis/ sampah , kali banger.... =
sungai kecil yang airnya hitam dan bauk banget- sumbangan mba hendraini
Bei, artinya tangga siku/ tangga yang asa kakinya
Bentengan, sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang
bernama jek-jekan
Benthik, sejenis permainan anak, di daerah
lain ada yang menamakannya Pathil Lele
Blaik, suatu ungkapan
tentang kekagetan
Blanggem, Pohung goreng
Brom pit,
artinya sepeda motor
Congyang, sejenis minuman keras khas
Semarang
Ceng ceng po, berarti teman kental
Ciamik,
sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb...
Ciak, artinya makan
Ciblek, Cilik-cilik betah Melek, istilah untuk kupu-kupu malam ABG
Coa, artinya ngomong besar, rasah coa kowe
Coa-Coa,
menggosip, ngomong membesarkan/ menyebarkan isu atau fitnah.
Datsu, sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependeka dari merk
kendaraan Daihatsu
Denok, mbak, gadis dewasa
Denyom,
berari perempuan, atau gadis
Gali, artinya preman pasar
Galap, artinya balap, pit galap artinya sepeda balap...
Gentho, Orang yang ‘memegang suatu kawasan.
Genjot, mengayuh,
tapi perhatikan konotasi lainnya : digenjot = dipukuli tanpa ampun
Gilo-Gilo, penjual aneka jajanan pasar yang didorong dengan gerobak
dorong.
Gojek, Gojekan, Artinya bercanda
Gombal
Mukiyo, artinya ngomong gombal alias bohong
Gomdhe, banyak uang
= sali
Gomjet, artinya bokek
Gondes, berarti Geblek
(lebih halus dari goblog), namun konotasinya lebih berarti kepala batu,
atau keras kepala, atau 'yidak bisa dibilangi atau dinasehati' Secara
nasional, akhirnya menjadi akronim dari Gondrong Ndeso.
Gress,
artinya baru... isih gress(masih baru) bisa juga jadi penekanan misal:
anyar gress (baru banget)
Gundul pecengis, sejenis hantu yang
menyerupai potongan kepala manusia yang sedang meringis.... (didaerah
lain disebut gundul pringis)
He eh, Iya atau mengiyakan
.... ik, akhiran yang menegaskan tentang sesuatu, misal: asem, malah
lungo 'ik
Ita-itu, berbuat macam macam... ra mang ita itu kowe=
jangan macam-macam
Jes, semacam Toss, khas semarang
Jeng-jeng, artinya jalan-jalan, contoh,wah nek ngono kudu "jeng-
jeng" (jalan-jalan) neng nJohar
Jogjig, kendaraan untuk
menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya disebut Selender.
Kakeane, artinya semacam makian yang artinya ******an, bahasa alusnya
Kangkrengane (tq mba surfkite)
Kamso, artinya makian untuk
membodohkan seseorang, hampir serupa dengan ndeso!!
Kangkrengane, bentuk 'halus' dari kakeane...
Kas, Panggilan
sapaan akrab kepada laki-laki
Kecelik, tertipu
Kemaki,
artinya sombong, besar kepala
Kemlinthi, artinya tengil, nakal
dan nyebelin. Gayane kemlinthi, gayanya tengil
Kempling,
mengkilat, seperti baru
Kenang, Mas, Perjaka Dewasa
Kenthip, berarti jauh banget
Klowor, artinya nggak rapih.
Biasanya digunakan untuk cara berpakaian.
Kongkow, berarti
nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar digunakan orang
Semarang
Komble, pelacur
Koplak, berarti goblog atau
bodoh (di TVB jadi acara yang singkatannya Komedi asal njeplak --
(tambahan dari pak Ahmad,
Koplak juga berarti jabatan
Koordinator Pelaksana, lihat reply di bawah)
Koya, berarti
banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang diomongkan (yah
semavam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni)
Kota-kota, berarti
jalan-jalan ke kota.
Krenyeh, artinya kualitas rendah untuk
suatu barang, bisa disamakan dengan ecek-ecek.
Lautan,
istirahat. Biasanya kalau jam 12 siang pekerja/buruh disuruh istirahat "
mas lautan sik wis jam rolas" (mas istirahat dulu sudah jam 12) --
sumbangan masdepe
Lheb, berarti hebat dan ok, kadang ditekankan
jadi Lheb ghodek
Lib/cup, artinya mengincar (ngecing) seperti
kalau ada sesuatu yang diincar "dolanan kuwi wis tak lib/cup lho"
(maksudnya mainan itu jangan diambil sudah saya incar duluan)--
sumbangan masdepe
Mbeling, berarti nakal atau bandel. Cah
mbeling, arinya bocah nakal.
Mbois, gembagus
Mentu,
maksudnya metu (keluar)
Mlencing, berarti mengambil barang
orang tanpa bayar
Mlengse, bengkok, atau nggak pasdengen
poresnya. Misalnya untuk as roda, atau patah tulang. Bisa juga untuk
olok-olok ucapan semacam sinting... mlengse uteke...
Moci,
Minum wedang poci, tapi kalo moci di Simpang 5 bisa punya konotasi
negatif
Munggah, suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota
atas, seperti srondol, ngesrep dan Banyumanik.
Mudun, sebutan
orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol yang mau ke
kota.
Nas, semacam pause atau time out untuk permainan
anak-anak
Nda, sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes
Ndaho, artinya sohor
Ndak Iya, menanyakan 'Apa iya?'
Ndes, sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes
Ndesit,
Bentuk halus dari kata umpatan Ndeso. Sebetulnya artinya kampungan atau
nggak punya sopan-santun.
NDobol, kurang lebih sama seperti
gombal mukiyo, tapi lebih kasar
NDoyong A Jong, Sikap ndoyong
yang diperagakan ala Suhu A
Jong, jago kungfu jaman dulu dari
Semarang.
Ndoyong, sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan
jatuh. Bisa untuk orang (karena mabuk), atau benda.
nDrawasi,
artinya mengkuatirkan, bikin deg-degan.
Ngekek, artinya sama
dengan ngakak, hanya saja di Semarang lebih familiar diucapkan ngekek.
Ngeleh, sartinya luwe atau lapar
Ngengkrengan, adalah
cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan biaya. Contoh: Kanggo
ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk membangun rumah saya
sudah punya perkiraan biayanya)
Ngerek, artinya main sinetron
silat, Asti Ananta kuwi mulai ngerek jenenge.
Ngenthos, artinya
menunggu lama sekali. Buah kelapa itu jika sudah tua di dalamnya akan
tumbuh biji yang disebut kentos.
Ngentos, dari asal kata Kentos.
Mbok nganti Ngentos, bis'e ra bakal lewat kene, Wong dalane ditutup.
Biar ditunggu sampai lama, bisnya nggak bakal lewat, karena jalannya di
tutup.
Nggambus, artinya omong kosong, nggedabrus atau bohong
Nggambleh, artinya ngomong tong kosong tapi sampai berbusa-busa.
Lha Mbok nggambleh sak modare ra bakal dirungokne, biar omong sampai
berbusa, sampai mati nggak bakal didengerin.
Nggapleki, dari
kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang makian tentang
sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa, bisa juga artinya
kampungan.
Nggataki, menipu, membohongi. Tapi dalam konteks
tertentu lebih bersifat iseng atau main-main.
Nggedebus,
artinya omong kosong atau jagoan omong kosong
Nggonduk, artinya sama
dengan gondok
Nggelap, artinya menghilang (lama pergi nggak
pamit...)
Ngobrok, buang air besar (maaf) di celana
Ngoce, minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras
Ngepek, artinya mencontek
Nggateli, dari kata Gatel, artinya
menyebalkan
Nggendera, artinya ngetop dan kondang abizz
Ngreyen, mencoba/menjajal sesuatu yang baru. Semacam Test Drive lah
buat motor.
Njembling, artinya buncit. Wetenge njembling=
perutnya buncit
Nyebahi, dari kata sebah, artinya menjengkelkan
Mbatik, artinya menyalin dalam hal ini pe er sebelum jam pelajaran
mulai
Mbojo, artinya pacaran
NJeplak, artinya asal
ngomong
Nyamari, keadaan smar. antara kelihatan dan tidak
kelihatan namun membahayakan. konteks membahayakan sangat lekat pada
arti kata ini. "Ati-ati nda, lewat dalan kono, tikungan ro tanjakane
nyamari..."
Nyetut, berarti mengambil barang orang tanpa ijin
...ok, akhiran untuk menegaskan tentang sesuatu yang telah dilakukan.
Misalnya, Aku wis bali 'ok.
Pak, sapaan khas semarang.
singkatan dari Bapak (untuk menghormati teman akrab dan menganggap diri
sama-sama dewasa).
Pathang, berarti laki-laki atau cowok
Pemes, artinya pisau silet
Piye jal, bagaimana coba. Bahasa
Jawa biasa yang seringkali digunakan orang semarang.
Plinteng,
berarti ketapel
Ra mang, bararti Tidak usah --> ramang wedi =
taidak usah takut
Rak Wis, menyimpulkan suatu cara yang
sebetulnya mudah (mempermudah masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh),
Diculke rak wis (dilepaskan aja kan beres)
Reka rekae,
pura-puranya.
Reti, artionya ngerti (singkatan dari ngerti),
ora reti aku.
Rewo-Rewo, Rame-rame... nggruduk... (biasanya
untuk konteks seneng-senang, misalnya makan-makan)
RW, Rica
Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)
Sali, berarti
juga kaya
Sangar, berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia
kata ini juga dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.
Sanggong, menunggu... -- sumbangan pak Wardiman
Sebeh semeh,
berarti bapak dan ibu
Sebehan, suatu ilmu hitam, lebih berarti
jimat...
Semawis, sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya
bahasa krama nya... Semarang dari kata Aseme Arang, Semawis dari
Aseme Awis (Awis berarti mahal/larang atau juga jarang)
Semok,
berarti seksi dan montok
Sengak, bisa berarti berbau apek,
bisa juga berarti "ketus" , conto: "Cah kuwi omongane sengak!"
Shonji, Mantra, dishonji dimantrai
Singsot, artinya bersiul
Silir, artinya sejuk karena angin
Stel kendo, alon-alon
waton kelakon
Stin, berarti kelereng, Stinan berartio
bermainkelereng
Stut, artinya sabuk
Surungan, minuman
penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para pemabuk untuk
minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan mereka yaitu
Rica Waung)
Suk Suk Peng, sejenis permainan anak. 2 kelompok
anak duduk berjejeran dalam sebuah bangku panjang. Kedua kelompok duduk
dalam posisi saling membelakangi. Lalu pada saat yang ditentukan,
keduanya mendorong ke arah lawan/ ke belakang. Kelompok yang paling
banyak jatuh dari bangku adalah kelompok yang kalah. Suk Suk Peng dari
kata di suk (ditekan/berdesakan) gepeng (penyet), karena kedua kelompok
saling berdesakan dan yang duduk di tengah/ diantara dua kelompok jadi
gepeng.
Tek ke" , artinya utekke (Utek ke)..., otaknya.
Ungkapan terhadap sesuatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan.
Tepu, dari kata tipu, artinya omong bohong
Tho Ya... artinya
sama dengan "dong" dalam dialek Betawi. Contoh: Sandhale dicopot ta
ya... (Sandalnya dilepas dong...)
Tikel, artinya kelipatan. Wis
tak bayar tikel telu... ya kudune bakbuk to ya... kok nagih terus...
(sudah saya bayar tiga kali lipat, seharusnya impas, kok malah kamu
tagih terus)
Undha-undhi, artinya hampir sama. Contoh: Aku karo
Cah Katro kae umure undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya
hampir sama), bisa juga dipakai dalam hal 'kemungkinan', MU karo Arsenal
yo undha-undhi ndes...
Ujung-ujung/ munjung-munjung,
bersalaman dengan menyentuhkan ujung-ujung jari dengan lawannya.
Maksudnya bersalaman sebagai tanda silaturahmi (biasanya berkaitan
dengan hallal bihallal, dan atau untuk mengucapkan selamat (misal
resepsi).
Waung, artinya adalah anjing (dalam arti binatang
yang sesungguhnya), bahasa lainnya yang juga khas adalah wedhus balap,
Wagu, sesuatu yang dianggap nggak oke, dan cenderung katrok. Nah
Wagu ini adalah kosa asli dari kata Katrok di Semarang.
Wedhus
Balap, lihat waung.
Yisto, Singkatan dari Yo wis to
Nah adakah yang mau menambahkan beberapa kata lagi...?
0 komentar:
Posting Komentar