KAMUS BOSO SEMARANGAN
Berikut beberapa boso Semarangan repost dari blognya kang titus aji.
Monggo di kompliti kalo ada yang kurang
Asem ki, Asem ik umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan
Atis, berari dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa
Bak-buk, artinya Impas, Aku ngilangke motormu, saiki kowe ngrusaakke
laptopku... wis to ... bak-buk to. Artinya Aku ngilangin motormu, kamu
ngrusa...
k laptop ku ya udah, impas.
Balangan, artinya rombengan
Banger, Bau ngak sedap seperti bau amis/ sampah , kali banger.... =
sungai kecil yang airnya hitam dan bauk banget- sumbangan mba hendraini
Bei, artinya tangga siku/ tangga yang asa kakinya
Bentengan, sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang
bernama jek-jekan
Benthik, sejenis permainan anak, di daerah lain ada yang menamakannya
Pathil Lele
Blaik, suatu ungkapan tentang kekagetan
Blanggem, Pohung goreng
Brom pit, artinya sepeda motor
Congyang, sejenis minuman keras khas Semarang
Ceng ceng po, berarti teman kental
Ciamik, sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb...
Ciak, artinya makan
Ciblek, Cilik-cilik betah Melek, istilah untuk kupu-kupu malam ABG
Coa, artinya ngomong besar, rasah coa kowe
Coa-Coa, menggosip, ngomong membesarkan/ menyebarkan isu atau fitnah.
Datsu, sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependeka dari merk
kendaraan Daihatsu
Denok, mbak, gadis dewasa
Denyom, berari perempuan, atau gadis
Gali, artinya preman pasar
Galap, artinya balap, pit galap artinya sepeda balap...
Gentho, Orang yang ‘memegang suatu kawasan.
Genjot, mengayuh, tapi perhatikan konotasi lainnya : digenjot =
dipukuli tanpa ampun
Gilo-Gilo, penjual aneka jajanan pasar yang didorong dengan gerobak
dorong.
Gojek, Gojekan, Artinya bercanda
Gombal Mukiyo, artinya ngomong gombal alias bohong
Gomdhe, banyak uang = sali
Gomjet, artinya bokek
Gondes, berarti Geblek (lebih halus dari goblog), namun konotasinya
lebih berarti kepala batu, atau keras kepala, atau 'yidak bisa
dibilangi atau dinasehati' Secara nasional, akhirnya menjadi akronim
dari Gondrong Ndeso.
Gress, artinya baru... isih gress(masih baru) bisa juga jadi penekanan
misal: anyar gress (baru banget)
Gundul pecengis, sejenis hantu yang menyerupai potongan kepala manusia
yang sedang meringis.... (didaerah lain disebut gundul pringis)
He eh, Iya atau mengiyakan
.... ik, akhiran yang menegaskan tentang sesuatu, misal: asem, malah
lungo 'ik
Ita-itu, berbuat macam macam... ra mang ita itu kowe= jangan
macam-macam
Jes, semacam Toss, khas semarang
Jeng-jeng, artinya jalan-jalan, contoh,wah nek ngono kudu "jeng-
jeng" (jalan-jalan) neng nJohar
Jogjig, kendaraan untuk menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya
disebut Selender.
Kakeane, artinya semacam makian yang artinya ******an, bahasa alusnya
Kangkrengane (tq mba surfkite)
Kamso, artinya makian untuk membodohkan seseorang, hampir serupa dengan
ndeso!!
Kangkrengane, bentuk 'halus' dari kakeane...
Kas, Panggilan sapaan akrab kepada laki-laki
Kecelik, tertipu
Kemaki, artinya sombong, besar kepala
Kemlinthi, artinya tengil, nakal dan nyebelin. Gayane kemlinthi,
gayanya tengil
Kempling, mengkilat, seperti baru
Kenang, Mas, Perjaka Dewasa
Kenthip, berarti jauh banget
Klowor, artinya nggak rapih. Biasanya digunakan untuk cara berpakaian.
Kongkow, berarti nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar
digunakan orang Semarang
Komble, pelacur
Koplak, berarti goblog atau bodoh (di TVB jadi acara yang singkatannya
Komedi asal njeplak -- (tambahan dari pak Ahmad,
Koplak juga berarti jabatan Koordinator Pelaksana, lihat reply di
bawah)
Koya, berarti banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang
diomongkan (yah semavam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni)
Kota-kota, berarti jalan-jalan ke kota.
Krenyeh, artinya kualitas rendah untuk suatu barang, bisa disamakan
dengan ecek-ecek.
Lautan, istirahat. Biasanya kalau jam 12 siang pekerja/buruh disuruh
istirahat " mas lautan sik wis jam rolas" (mas istirahat dulu sudah jam
12) -- sumbangan masdepe
Lheb, berarti hebat dan ok, kadang ditekankan jadi Lheb ghodek
Lib/cup, artinya mengincar (ngecing) seperti kalau ada sesuatu yang
diincar "dolanan kuwi wis tak lib/cup lho" (maksudnya mainan itu jangan
diambil sudah saya incar duluan)-- sumbangan masdepe
Mbeling, berarti nakal atau bandel. Cah mbeling, arinya bocah nakal.
Mbois, gembagus
Mentu, maksudnya metu (keluar)
Mlencing, berarti mengambil barang orang tanpa bayar
Mlengse, bengkok, atau nggak pasdengen poresnya. Misalnya untuk as
roda, atau patah tulang. Bisa juga untuk olok-olok ucapan semacam
sinting... mlengse uteke...
Moci, Minum wedang poci, tapi kalo moci di Simpang 5 bisa punya
konotasi negatif
Munggah, suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota atas, seperti
srondol, ngesrep dan Banyumanik.
Mudun, sebutan orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol
yang mau ke kota.
Nas, semacam pause atau time out untuk permainan anak-anak
Nda, sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes
Ndaho, artinya sohor
Ndak Iya, menanyakan 'Apa iya?'
Ndes, sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes
Ndesit, Bentuk halus dari kata umpatan Ndeso. Sebetulnya artinya
kampungan atau nggak punya sopan-santun.
NDobol, kurang lebih sama seperti gombal mukiyo, tapi lebih kasar
NDoyong A Jong, Sikap ndoyong yang diperagakan ala Suhu A
Jong, jago kungfu jaman dulu dari Semarang.
Ndoyong, sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan jatuh. Bisa untuk
orang (karena mabuk), atau benda.
nDrawasi, artinya mengkuatirkan, bikin deg-degan.
Ngekek, artinya sama dengan ngakak, hanya saja di Semarang lebih
familiar diucapkan ngekek.
Ngeleh, sartinya luwe atau lapar
Ngengkrengan, adalah cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan
biaya. Contoh: Kanggo ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk
membangun rumah saya sudah punya perkiraan biayanya)
Ngerek, artinya main sinetron silat, Asti Ananta kuwi mulai ngerek
jenenge.
Ngenthos, artinya menunggu lama sekali. Buah kelapa itu jika sudah
tua di dalamnya akan tumbuh biji yang disebut kentos.
Ngentos, dari asal kata Kentos. Mbok nganti Ngentos, bis'e ra bakal
lewat kene, Wong dalane ditutup. Biar ditunggu sampai lama, bisnya
nggak bakal lewat, karena jalannya di tutup.
Nggambus, artinya omong kosong, nggedabrus atau bohong
Nggambleh, artinya ngomong tong kosong tapi sampai berbusa-busa. Lha
Mbok nggambleh sak modare ra bakal dirungokne, biar omong sampai
berbusa, sampai mati nggak bakal didengerin.
Nggapleki, dari kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang
makian tentang sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa,
bisa juga artinya kampungan.
Nggataki, menipu, membohongi. Tapi dalam konteks tertentu lebih
bersifat iseng atau main-main.
Nggedebus, artinya omong kosong atau jagoan omong kosong
Nggonduk, artinya sama dengan gondok
Nggelap, artinya menghilang (lama pergi nggak pamit...)
Ngobrok, buang air besar (maaf) di celana
Ngoce, minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras
Ngepek, artinya mencontek
Nggateli, dari kata Gatel, artinya menyebalkan
Nggendera, artinya ngetop dan kondang abizz
Ngreyen, mencoba/menjajal sesuatu yang baru. Semacam Test Drive lah
buat motor.
Njembling, artinya buncit. Wetenge njembling= perutnya buncit
Nyebahi, dari kata sebah, artinya menjengkelkan
Mbatik, artinya menyalin dalam hal ini pe er sebelum jam pelajaran
mulai
Mbojo, artinya pacaran
NJeplak, artinya asal ngomong
Nyamari, keadaan smar. antara kelihatan dan tidak kelihatan namun
membahayakan. konteks membahayakan sangat lekat pada arti kata ini.
"Ati-ati nda, lewat dalan kono, tikungan ro tanjakane nyamari..."
Nyetut, berarti mengambil barang orang tanpa ijin
...ok, akhiran untuk menegaskan tentang sesuatu yang telah dilakukan.
Misalnya, Aku wis bali 'ok.
Pak, sapaan khas semarang. singkatan dari Bapak (untuk menghormati
teman akrab dan menganggap diri sama-sama dewasa).
Pathang, berarti laki-laki atau cowok
Pemes, artinya pisau silet
Piye jal, bagaimana coba. Bahasa Jawa biasa yang seringkali digunakan
orang semarang.
Plinteng, berarti ketapel
Ra mang, bararti Tidak usah --> ramang wedi = taidak usah takut
Rak Wis, menyimpulkan suatu cara yang sebetulnya mudah (mempermudah
masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh), Diculke rak wis (dilepaskan
aja kan beres)
Reka rekae, pura-puranya.
Reti, artionya ngerti (singkatan dari ngerti), ora reti aku.
Rewo-Rewo, Rame-rame... nggruduk... (biasanya untuk konteks
seneng-senang, misalnya makan-makan)
RW, Rica Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)
Sali, berarti juga kaya
Sangar, berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga
dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.
Sanggong, menunggu... -- sumbangan pak Wardiman
Sebeh semeh, berarti bapak dan ibu
Sebehan, suatu ilmu hitam, lebih berarti jimat...
Semawis, sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya bahasa krama
nya... Semarang dari kata Aseme Arang, Semawis dari
Aseme Awis (Awis berarti mahal/larang atau juga jarang)
Semok, berarti seksi dan montok
Sengak, bisa berarti berbau apek, bisa juga berarti "ketus" , conto:
"Cah kuwi omongane sengak!"
Shonji, Mantra, dishonji dimantrai
Singsot, artinya bersiul
Silir, artinya sejuk karena angin
Stel kendo, alon-alon waton kelakon
Stin, berarti kelereng, Stinan berartio bermainkelereng
Stut, artinya sabuk
Surungan, minuman penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para
pemabuk untuk minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan
mereka yaitu Rica Waung)
Suk Suk Peng, sejenis permainan anak. 2 kelompok anak duduk berjejeran
dalam sebuah bangku panjang. Kedua kelompok duduk dalam posisi saling
membelakangi. Lalu pada saat yang ditentukan, keduanya mendorong ke
arah lawan/ ke belakang. Kelompok yang paling banyak jatuh dari bangku
adalah kelompok yang kalah. Suk Suk Peng dari kata di suk
(ditekan/berdesakan) gepeng (penyet), karena kedua kelompok saling
berdesakan dan yang duduk di tengah/ diantara dua kelompok jadi gepeng.
Tek ke" , artinya utekke (Utek ke)..., otaknya. Ungkapan terhadap
sesuatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan.
Tepu, dari kata tipu, artinya omong bohong
Tho Ya... artinya sama dengan "dong" dalam dialek Betawi. Contoh:
Sandhale dicopot ta ya... (Sandalnya dilepas dong...)
Tikel, artinya kelipatan. Wis tak bayar tikel telu... ya kudune bakbuk
to ya... kok nagih terus... (sudah saya bayar tiga kali lipat,
seharusnya impas, kok malah kamu tagih terus)
Undha-undhi, artinya hampir sama. Contoh: Aku karo Cah Katro kae umure
undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya hampir sama), bisa juga
dipakai dalam hal 'kemungkinan', MU karo Arsenal yo undha-undhi ndes...
Ujung-ujung/ munjung-munjung, bersalaman dengan menyentuhkan
ujung-ujung jari dengan lawannya. Maksudnya bersalaman sebagai tanda
silaturahmi (biasanya berkaitan dengan hallal bihallal, dan atau untuk
mengucapkan selamat (misal resepsi).
Waung, artinya adalah anjing (dalam arti binatang yang sesungguhnya),
bahasa lainnya yang juga khas adalah wedhus balap,
Wagu, sesuatu yang dianggap nggak oke, dan cenderung katrok. Nah Wagu
ini adalah kosa asli dari kata Katrok di Semarang.
Wedhus Balap, lihat waung.
Yisto, Singkatan dari Yo wis to
Nah adakah yang mau menambahkan beberapa kata lagi...?
Sabtu, 01 September 2012
Kamus Boso Semarangan
22.46
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)








0 komentar:
Posting Komentar